Sejarah Monas (Monument nasional)
19.13 |
|
History Feature
Sejarah Monas (
Monument Nasional )
Sejarah Berdirinya Monas
– Monumen Nasional atau yang sering kita sebut dengan Monas pada
12/07-2016 lalu berusia 41. Monumen ini terletak tepat di pusat Kota
Jakarta. Siapa yang tidak tahu dengan Monumen yang satu ini, Monumen ini
merupakan tugu kebanggaan bangsa Indonesia.
Tinggi Monas
Selain itu tugu Monas
menjadi salah satu sarana tempat wisata dan defenisi pusat pendidikan yang
sangat menarik bagi warga Indonesia, baik yang berada di Jakarta maupun dari
luar Jakarta. Tugu Monas memiliki tinggi 433 kaki (132m).
Bentuk Monas yang
menjulang tinggi memiliki kandungan falsafah “Lingga dan Yoni” yang menyerupai
“Alu” sebagai “Lingga” dan bentuk wadah yang berupa ruangan yang menyerupai
“Lumpang” sebagai “Yoni”.
Alu dan Lumpang adalah
suatu yang sangat penting yang dimiliki setiap keluarga di Indonesia, khususnya
warga pedesaan. Lingga dan Yoni merupakan simbol dari zaman dahulu yang
menggambarkan kehidupan abadi, Lignga adalah unsur positif dan Yoni adalah
unsur positif, seperti adanya siang dan malam, laki-laki dan perempuan, baik
dan buruk, merupakan keabadian dunia.
Bentuk garis-garis
arsitektur tugu ini menggambarkan garis-garis yang bergerak tidak monoton
merata, naik, melompat, melengkung, merata lagi dan naik menjulang tinggu dan
akhirnya menggelombang di atas bentuk lidah api yang menyala.
Badan Tugu yang
menjulang tinggi dengan lidah api yang menyala di ouncaknya menggambarkan
semangat yang berkobar-kobar dan tidak kunjung padam di dalam dada bangsa
Indonesia.
Perancang Monas
Menurutnya sejarah
berdirinya, Monas mulai dibangun pada bulan Agustus tahun 1959. Bangunan Monas
dirancang oleh arsitektur asli Indonesia, yaitu Soedarsono, Frederich Silaban
dan Ir.Rooseno, pada tanggal 17 Agustus 1961 dan diresmikan oleh Presiden
Soekarno.
Monas dibangun pada
tahun 17 Agustus tahun 1961, bertepatan saat Indonesia sedang merayakan hari
kemerdekaan yang ke-16. Pengerjaan pembangunannya saat itu terdiri dari dari
tiga kali bagian waktu.
Pada periode pertama
dilakukan dalam kurun waktu 3 tahun 1961/1962-1964/1965 yang pada saat itu
dipimpin langsung oleh Presiden Ir.Soekarno. Sebanyak 360 pasak bumi yang
ditanamkan untuk pondasi bangunan landmark Indonesia tersebut.Monas memiliki
ciri khas tersendiri, karena arsitektur dan dimensinya melambangkan kekuhusan
dari Indonesia.
Pada pembangunan tahap
kedua dilakukan dalam kurun waktu 2 tahun 1966-1968. Sebab terjadinya Gerakan
30 September 1965 (G-30-S/PKI) dan upaya kudeta, pembangunan sempat tertunda.
Sementara tahap akhir pembengunan berlangsung pada tahun 1969-1976.
Bentuk yang paling
menonjol pada monas adalah tugu yang menjulang tinggi dan bagian cawan yang
luas mendatar.Di atas terdapat api yang menyala seakan tak pernah padam, itu
melambangkan keteladanan semangat bang Indonesia yang tidak pernah padam
sepanjang masa.
Bentuk dan letak Monas
sangat menarik dan pengunjung dapat menikmati pemandangan indah dan sejuk yang
begitu mempesona, berupa taman yang ditumbuhi pohon dari berbagai provinsi di
Indonesia. Kolam air mancur yang terdapat pada gerbang masuk dan mebuat taman
menjadi lebih sejuk.
Gagasan Pembangunan
Monas
Gagasan pembangunan
Monal setelah 9 tahun kemerdekaan diproklamirkan. Bebeberapa hari setelah
memperingati HUT Republik Indonesia ke-9, lalu dibentuk Panitia Tugu Nasional
yang memiliki tugas mengusahakan berdirinya Tugu Monas. Panitia ini dipimpin
oleh Sarwoko Martokusumo, S.Suhud sebagai penulis, Sumali Prawisudirdjo sebagai
bendahara dan dibantu oleh 4 anggota, yaitu Supeno, K.K Wiloto, E.F Wenas dan
Sudiro.
Panitia tersebut
dinamakan “Tim Yuri”. Melalui tim ini sayembara diadakan 2 kali. sayembara
pertama diadakan pada 17 Februari 1955 dan sayembara kedua digelar pada 10 Mei
1960 dengan harapan dapat menghasilkan karya budaya yang memiliki nilai
setinggi-tingginya dan menggambarkan keluhuran budaya Indonesia.
Panitia yang sudah
dibentuk memiliki tugas mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
pembangunan Monas yang akan dibangun di tengah lapangan Medan Merdeka, Jakarta.
https://id.wikipedia.org/wiki/Monumen_Nasional
0 komentar:
Posting Komentar